Namun kuurungkan semua niatku itu sebab komen kawan2 lain tak seperti komen yang akan kutulis. Aku jadi sadar bahwa seleraku tiada lagi sama dengan masa kini. Aku sangat kecewa dengan kemerosotan seleraku sendiri terhadap seni. Nilaiku tentang foto diri dunia maya teramat berbeda dengan para konsumennya.
Awalnya aku ingin menulis komen "fotonya muka doang segedhe guci", pada salah satu foto kawan wanita. Untung kubaca dulu komen komen lain. Mereka semua sependapat kalo foto itu cantik. Baiklah aku like aja.
Lalu kulihat foto lain, kuhendak menulis "wah emak emak nih lagi rame - rame pasang gaya", lagi - lagi kutahan sebab komen - komen lain bilang itu foto amat sangat keren dengan emoticon terkagum kagum. Entahlah kumerasa ingin ketawa jika foto gaya emak - emak beraksi dan mereka upload terus - terusan sampe beranda terhias emak - emak lucu melulu. Kocak aja gaya mereka yang kepedean (uuupppppsss).
Lagi kutarik jariku menggeser layar, ada foto kawan yang lama terpisah dan sedang nongkrong di cafe favoritku. Saking senangnya aku ingin mencandai fotonya "hidungnya juga ikutan nongkrong yah, bukan nangkring lg", hheemm kuhapus lagi karna kumelihat mereka komen yang katanya makin kece aja.
Ooohhh Tuhan, kumulai merinding, ada apa dengan caraku melihat. Lalu kulupakan itu karna ada foto kawan pria. Aku ketawa melihatnya, lucu karna perutnya luas seluas wajan di dapur (yang bukan teflon yah), segera akan kutulis "tahan peruuuuutttt.......graaakkk". Eehh yang tertahan jariku karna komen lain berkata bahwa dia tampan dan makin sexy.
Ya sudah berarti kumusti belajar dulu tentang kekinian. Kubuka foto - foto kawan lengkap dengan komennya. Ternyata sungguh permainan dunia maya itu tak seperti yang kuduga kini. Sekarang aku belajar bahwa seleraku masih standar dunia nyata. Seakan merasa tolol melihat diriku yang tak pernah lagi membaca 'buku rupa' itu (yang sudah pasti konsumennya para rupawan).
Karena tak jadi ikut komen, aku hanya pencet tanda suka. Coba bayangkan kalo aku ikut komen, pasti ketahuan kalo seleraku seperti fb ku yang tidak pernah updated.
Demikianlah pelajaran yang kudapat kali ini dari dunia maya (Jarimu adalah harimau mu)......sungguh ku sangat berterima kasih mendapat pengetahuan itu. Aku musti menyamakan frekuensi dulu dengan dunia maya sebelum komen.