Senin, 28 Agustus 2017
Kamis, 17 Agustus 2017
Rabu, 16 Agustus 2017
KUALITAS MANUSIA
"Kualitas manusia takkan nampak
Sebelum ia menerima ujian
Kemuliaan bagi mereka
Yang tulus hati jalani
Kelok kesukaran
Kerugian bagi mereka
Yang berontak hadapi
Arus pencobaan
Engkau yang turutkan kehendak
Pada kehendak Tuhan
Mendapati jalan kekuatan
Engkau yang paksakan kehendak
Pada kehendakmu saja
Mendapati jalan kelelahan
Tanah liat yang rela diproses
Lewati pengolahan menyakitkan
Terinjak, tertekan, terpilin
Pengeringan, pembakaran, pengglasiran
Kan menjadi keramik indah bernilai
Ulat yang rela bermetamorfosa
Tempuh dingin kesunyian
Cerna dirinya sendiri
Lalui getir transformasi
Kan menjadi kupu cantik menarik
Keengganan menerima ujian
Cermin ketidak sudian,
Imani kasih Tuhan
Tuhan tak perlu kau dikte
Energi yang tak terkonspirasi
Tiada mungkin kau kelabui"
ArtisiaCenna
Sebelum ia menerima ujian
Kemuliaan bagi mereka
Yang tulus hati jalani
Kelok kesukaran
Kerugian bagi mereka
Yang berontak hadapi
Arus pencobaan
Engkau yang turutkan kehendak
Pada kehendak Tuhan
Mendapati jalan kekuatan
Engkau yang paksakan kehendak
Pada kehendakmu saja
Mendapati jalan kelelahan
Tanah liat yang rela diproses
Lewati pengolahan menyakitkan
Terinjak, tertekan, terpilin
Pengeringan, pembakaran, pengglasiran
Kan menjadi keramik indah bernilai
Ulat yang rela bermetamorfosa
Tempuh dingin kesunyian
Cerna dirinya sendiri
Lalui getir transformasi
Kan menjadi kupu cantik menarik
Keengganan menerima ujian
Cermin ketidak sudian,
Imani kasih Tuhan
Tuhan tak perlu kau dikte
Energi yang tak terkonspirasi
Tiada mungkin kau kelabui"
ArtisiaCenna
Kamis, 03 Agustus 2017
SUNYI SERASA MEWAH
"Kita miliki ketertarikan sama
Bahas hal - hal yang tenggelam
Pertanyakan kunang liar mengusik
Meski tak selalu temui jawab
Kita berenang dalam kolam pikir
Lelah bersama usaha yang menguras
Dengan hampa membungkus tanya
Dan kita saling menertawai
Masih kuingat....
Kau tanyakan jelajah spektrum
Tatapmu sehangat mentari dhuha
Diantara senyum dan tidak
Pesonamu jalari gelombang gelora
Lalu kau diam tunggu ku berfikir
Kuselalu suka diammu
Ada kuasa halus menggetarkan
Keberanian elang dan kelembutan merpati
Kau menunduk dan melirik
Perhatikanku sibuk berolah pikir
Ku tak bergerak
Sesekali bola mataku ke arahmu
Senyummu memulas kecil
Hatiku berhujat
Sial...
Betapa daya tarikmu mengancamku
Mulai kuuntai jawab
Pelan kucoba logis
Semakin panjang untaian
Semakin jelas ketidak logisannya
Aahh bersama kita menertawai diri
Keterbatasan tak batasi kasih kita
Sebab sama menganut paham rumit
'Ketidak sempurnaan adalah hakikat kesempurnaan'
Kurindukanmu kini
Kuingin kau duduk di tepi danau ilmu
Memandangku selami dinginnya air
Bila kupuas dan lelah dalami kekaguman
Balut handuk basah tubuhku
Agar ku tak gemetar menggigil
Pahami dinginnya air pengetahuan
Sunyi serasa mewah
Selimuti rinduku padamu
Basah tubuhku usai berselam
Mengering sendiri
Kurindukanmu kini
Kurindu bibirmu panggilku 'Diva'"
Trudious Artisia
Bahas hal - hal yang tenggelam
Pertanyakan kunang liar mengusik
Meski tak selalu temui jawab
Kita berenang dalam kolam pikir
Lelah bersama usaha yang menguras
Dengan hampa membungkus tanya
Dan kita saling menertawai
Masih kuingat....
Kau tanyakan jelajah spektrum
Tatapmu sehangat mentari dhuha
Diantara senyum dan tidak
Pesonamu jalari gelombang gelora
Lalu kau diam tunggu ku berfikir
Kuselalu suka diammu
Ada kuasa halus menggetarkan
Keberanian elang dan kelembutan merpati
Kau menunduk dan melirik
Perhatikanku sibuk berolah pikir
Ku tak bergerak
Sesekali bola mataku ke arahmu
Senyummu memulas kecil
Hatiku berhujat
Sial...
Betapa daya tarikmu mengancamku
Mulai kuuntai jawab
Pelan kucoba logis
Semakin panjang untaian
Semakin jelas ketidak logisannya
Aahh bersama kita menertawai diri
Keterbatasan tak batasi kasih kita
Sebab sama menganut paham rumit
'Ketidak sempurnaan adalah hakikat kesempurnaan'
Kurindukanmu kini
Kuingin kau duduk di tepi danau ilmu
Memandangku selami dinginnya air
Bila kupuas dan lelah dalami kekaguman
Balut handuk basah tubuhku
Agar ku tak gemetar menggigil
Pahami dinginnya air pengetahuan
Sunyi serasa mewah
Selimuti rinduku padamu
Basah tubuhku usai berselam
Mengering sendiri
Kurindukanmu kini
Kurindu bibirmu panggilku 'Diva'"
Trudious Artisia
Langganan:
Postingan (Atom)