Minggu, 16 September 2018
Minggu, 09 September 2018
ANGSA PUCAT
"Di telaga damai
Ingin kutenggelamkan gejolak
Biar sejuk menghempas lara
Memeluk perih yang tak kurasa
Limpah air menyamar rintih
Deruku berpadu tirta telaga
Pedihku larut tak bersisa
Lenyap di perairan tak berombak
Aku hanya angsa pucat
Yang tak tau gelapnya siang
Tak mengerti terangnya malam
Masihkah aku sebuah ancaman
Gerakku takkan mengubah pesta
Hadirku takkan menghias hari
Mengapa senyumku tetap terlarang
Tawaku dibungkam kain caci
Mentari tertutup rindang dedaun
Gelap lembab tak berpenghuni
Alirkan aura angker suram
Kehidupan yang tak menghidupi
Ku tak lagi ber ingin
Tiada duka maupun suka
Ku tak lagi berasa
Tiada ragu ataupun teguh"
Trudious Artisia
Ingin kutenggelamkan gejolak
Biar sejuk menghempas lara
Memeluk perih yang tak kurasa
Limpah air menyamar rintih
Deruku berpadu tirta telaga
Pedihku larut tak bersisa
Lenyap di perairan tak berombak
Aku hanya angsa pucat
Yang tak tau gelapnya siang
Tak mengerti terangnya malam
Masihkah aku sebuah ancaman
Gerakku takkan mengubah pesta
Hadirku takkan menghias hari
Mengapa senyumku tetap terlarang
Tawaku dibungkam kain caci
Mentari tertutup rindang dedaun
Gelap lembab tak berpenghuni
Alirkan aura angker suram
Kehidupan yang tak menghidupi
Ku tak lagi ber ingin
Tiada duka maupun suka
Ku tak lagi berasa
Tiada ragu ataupun teguh"
Trudious Artisia
Langganan:
Postingan (Atom)