Senin, 27 Februari 2017
Jumat, 24 Februari 2017
SIAPA BILANG TUHAN TIDAK BISA BERCANDA
"Ada sesuatu yang berubah
Dan ia tak mampu mengukur kemana arahnya
Aku tak bisa menyalahkanmu, istriku
Pria mana yang sanggup bertahan
Di depan gairah kecantikan dirimu, Anna
...............
Lamun Count Karenin
Vronsky terhipnotis kekuatan pribadi Anna
Begitu menonjol
Hingga tak lagi membutuhkan hiasan
Untuk membantunya menjadi menarik
Bergaun hitam sederhana
Langkahnya ringan
Rambut tertata seadanya
Tak mampu tenggelamkan kecantikannya
Hanya berdiri, tersenyum dan anggukan kepala
Anna justru nampak anggun, wajar dan mempesona
Anna terjebak dalam tatapan lurus Vronsky
Pertama kalinya dalam hidup
Ia merasakan manis getir cinta
Separuh hatinya berharap pria itu di sisinya
Separuh lainnya menjerit norma dan moral
Peduli setan
Mereka tak sanggup menahan ombak cinta
Gosip serasa bagai dengung ribuan lebah
Membangun sarang
Tak ada yang mampu hentikan cinta itu
Mereka meleleh bersama
Dalam lembut aroma alami mereka
Sopan santun Alexie Karenin memuakkan Anna
Kemunafikan mempertahankan posisi
Bualan akan angan - angan mulia
Hanya sekedar agar tetap terhormat
Pada tempat dirinya berdiri
Aku memang perempuan jalang
Perempuan rusak
Namun setidaknya
Aku tak hidup dalam dusta
Dia tau segalanya
Melihat semuanya
Mengapa ia tak bunuh saja
Vronsky dan diriku
Aku akan menghormati keberaniannya
Anna tertawan di rumahnya sendiri
Selama pria itu tak menjumpai Anna di rumah
Alexie menutup mata hubungan mereka
Lainnya terserah mereka
Di mana mereka berjumpa, bukan masalahnya
Anna mengandung anak Vronsky
Memohon cerai atas Alexie
Tiada terkabul jua
Justru akan mengakui sebagai anaknya
Anna tak sanggup pergi
Ia bisa meninggalkan Alexie
Tidak dengan anaknya
Semua ini gila
Gila.....
Gila bagi Anna dan Vronsky
Anna sekarat saat melahirkan
Tangan kanan menggenggam tangan Alexie
Dan berucap maaf atas perselingkuhannya
Tangan kiri menggenggam tangan Vronsky
Dan meminta Alexie memaafkan mereka
Semua berakhir dalam permaafan
Sungguh kelirunya Alexie
Anna tak bisa melupakan Vronsky
Betapapun Anna bahagia
Dengan kedua anaknya
Di rumahnya
Anna menangis lirih
Kepergiannya mantab
sambil berucap
Aku mencintai Vronsky
Ia menantang Alexie
Yang merampas anak - anaknya
Demi menyakiti hati Anna
Atas tindakan nekad Anna
Pernikahan adalah ikatan suci
Apa yang telah dipersatukan Tuhan
Tidak dapat dipisahkan manusia
Itu semua hanyalah omong kosong
Bagi Alexie yang mendendam
Membalas tindakan Anna
Dengan menggantungnya
Agar tak bisa menikah dengan Vronsky
Siapa bilang
Tuhan tak bisa bercanda"
Dan ia tak mampu mengukur kemana arahnya
Aku tak bisa menyalahkanmu, istriku
Pria mana yang sanggup bertahan
Di depan gairah kecantikan dirimu, Anna
...............
Lamun Count Karenin
Vronsky terhipnotis kekuatan pribadi Anna
Begitu menonjol
Hingga tak lagi membutuhkan hiasan
Untuk membantunya menjadi menarik
Bergaun hitam sederhana
Langkahnya ringan
Rambut tertata seadanya
Tak mampu tenggelamkan kecantikannya
Hanya berdiri, tersenyum dan anggukan kepala
Anna justru nampak anggun, wajar dan mempesona
Anna terjebak dalam tatapan lurus Vronsky
Pertama kalinya dalam hidup
Ia merasakan manis getir cinta
Separuh hatinya berharap pria itu di sisinya
Separuh lainnya menjerit norma dan moral
Peduli setan
Mereka tak sanggup menahan ombak cinta
Gosip serasa bagai dengung ribuan lebah
Membangun sarang
Tak ada yang mampu hentikan cinta itu
Mereka meleleh bersama
Dalam lembut aroma alami mereka
Sopan santun Alexie Karenin memuakkan Anna
Kemunafikan mempertahankan posisi
Bualan akan angan - angan mulia
Hanya sekedar agar tetap terhormat
Pada tempat dirinya berdiri
Aku memang perempuan jalang
Perempuan rusak
Namun setidaknya
Aku tak hidup dalam dusta
Dia tau segalanya
Melihat semuanya
Mengapa ia tak bunuh saja
Vronsky dan diriku
Aku akan menghormati keberaniannya
Anna tertawan di rumahnya sendiri
Selama pria itu tak menjumpai Anna di rumah
Alexie menutup mata hubungan mereka
Lainnya terserah mereka
Di mana mereka berjumpa, bukan masalahnya
Anna mengandung anak Vronsky
Memohon cerai atas Alexie
Tiada terkabul jua
Justru akan mengakui sebagai anaknya
Anna tak sanggup pergi
Ia bisa meninggalkan Alexie
Tidak dengan anaknya
Semua ini gila
Gila.....
Gila bagi Anna dan Vronsky
Anna sekarat saat melahirkan
Tangan kanan menggenggam tangan Alexie
Dan berucap maaf atas perselingkuhannya
Tangan kiri menggenggam tangan Vronsky
Dan meminta Alexie memaafkan mereka
Semua berakhir dalam permaafan
Sungguh kelirunya Alexie
Anna tak bisa melupakan Vronsky
Betapapun Anna bahagia
Dengan kedua anaknya
Di rumahnya
Anna menangis lirih
Kepergiannya mantab
sambil berucap
Aku mencintai Vronsky
Ia menantang Alexie
Yang merampas anak - anaknya
Demi menyakiti hati Anna
Atas tindakan nekad Anna
Pernikahan adalah ikatan suci
Apa yang telah dipersatukan Tuhan
Tidak dapat dipisahkan manusia
Itu semua hanyalah omong kosong
Bagi Alexie yang mendendam
Membalas tindakan Anna
Dengan menggantungnya
Agar tak bisa menikah dengan Vronsky
Siapa bilang
Tuhan tak bisa bercanda"
Rabu, 22 Februari 2017
SABAR SYUKUR
Nak....
Selamat datang di dunia
Tersenyumlah kepada semesta
Penuhi hatimu dengan cinta
Sebab cinta adalah pembebas jiwa
Sabar serta syukur hidup di dalamnya
Lakukan perjalanan menuju Tuhanmu
Maka terang tak akan silaukanmu
Gelap tak akan gulitakanmu
Misteri tak akan guncangkanmu
Nak.....
Segala yang datang adalah keberkatan
Layani jiwamu mencapai pengetahuan murni
Jangan bernaung di bawah dominasi kesenangan
Umar Ibn Khattab berkata,
-Aku tak peduli akan susah atau senangku
Sebab kutak tau mana yang terbaik bagiku-
Bersabarlah kala kau susah
Bersyukurlah kala kau senang
Jadilah hati yang selalu memberi
Bukan hati yang selalu mendengki
Pabila kenyataan tak sesuai harap
Tak perlu kau berduka
Mencari sebab lampiaskan amarah
Nak.....
Dunia ini penuh pencobaan
Bahkan dalam kenikmatan
Itulah cara Tuhan menakar kualitas
Ketangguhanmu terbukti melalui cobaan
Jangan kira kau tak akan dicobai
Benjamin Disraeli berujar,
-Tak ada pendidikan sebaik kesulitan-
Bersabarlah disetiap cobaan
Bersyukurlah disetiap rahmat
Redupi hati dengan rindang ketulusan
Menerima suka juga duka
Hanya jika telah mencecap duka
Kau akan mencecap suka
Disitulah makna kitab kehidupan
Nak.....
Tuhan tak pernah menyulitkanmu
Perbaiki segala prasangkamu
Bebaskan pikiran dari perbudakan
Da'i sejuta umat berdakwah,
-Yang berimanlah yang diuji,
Itu tanda kau tak dibiarkan-
Bersabarlah dalam hinaan
Bersyukurlah dalam pujian
Jiwa lemah akan mendendam
Jiwa kuat akan memafkan
Jiwa cerdas akan mengabaikan
Tak usah beri keutamaan pada negativitas
Nak.....
Strategi sabar dan syukur
Kan membawamu mencapai pengetahuan eksistensi"
Selamat datang di dunia
Tersenyumlah kepada semesta
Penuhi hatimu dengan cinta
Sebab cinta adalah pembebas jiwa
Sabar serta syukur hidup di dalamnya
Lakukan perjalanan menuju Tuhanmu
Maka terang tak akan silaukanmu
Gelap tak akan gulitakanmu
Misteri tak akan guncangkanmu
Nak.....
Segala yang datang adalah keberkatan
Layani jiwamu mencapai pengetahuan murni
Jangan bernaung di bawah dominasi kesenangan
Umar Ibn Khattab berkata,
-Aku tak peduli akan susah atau senangku
Sebab kutak tau mana yang terbaik bagiku-
Bersabarlah kala kau susah
Bersyukurlah kala kau senang
Jadilah hati yang selalu memberi
Bukan hati yang selalu mendengki
Pabila kenyataan tak sesuai harap
Tak perlu kau berduka
Mencari sebab lampiaskan amarah
Nak.....
Dunia ini penuh pencobaan
Bahkan dalam kenikmatan
Itulah cara Tuhan menakar kualitas
Ketangguhanmu terbukti melalui cobaan
Jangan kira kau tak akan dicobai
Benjamin Disraeli berujar,
-Tak ada pendidikan sebaik kesulitan-
Bersabarlah disetiap cobaan
Bersyukurlah disetiap rahmat
Redupi hati dengan rindang ketulusan
Menerima suka juga duka
Hanya jika telah mencecap duka
Kau akan mencecap suka
Disitulah makna kitab kehidupan
Nak.....
Tuhan tak pernah menyulitkanmu
Perbaiki segala prasangkamu
Bebaskan pikiran dari perbudakan
Da'i sejuta umat berdakwah,
-Yang berimanlah yang diuji,
Itu tanda kau tak dibiarkan-
Bersabarlah dalam hinaan
Bersyukurlah dalam pujian
Jiwa lemah akan mendendam
Jiwa kuat akan memafkan
Jiwa cerdas akan mengabaikan
Tak usah beri keutamaan pada negativitas
Nak.....
Strategi sabar dan syukur
Kan membawamu mencapai pengetahuan eksistensi"
Jumat, 17 Februari 2017
ACQUA TOFFANA
"Udara tak bergerak
Sangat dingin
Nannerl menuju ruang Baron Van Swieten
Bibir Swieten menyentuh tulang jemarinya
Kepergian Wolfgang mengusik hatinya
Swieten mendekatinya tanpa suara
Tatapannya penuh cahaya bulan
Ia mengeluarkan salib berantai nan indah
Diayunkan di atas tangan Nannerl
Menggelitik telapak tangannya
Emas mengikat batu ambar persegi
Ia lepaskan rantai itu
Nannerl menggenggamnya sebelum jatuh
'Aku ingin kau memilikinya', katanya
Nannerl mengikuti sinar bulan
Hingga ke mata Swieten
Membuka kunci rantai, mengenakannya
Salib menempel di atas tulang selangka
Nannerl merasakan perlindungan
Napas Baron......lalu napas Nannerl
Pendek dan memburu
Aria cinta Wolfgang berputar di kepala
Napas mencinta dari kekasih
Pelipur lara yang manis
Napas mereka bergabung
Dalam irama aria yang lambat
Hati yang dipenuhi harapan dan cinta
Tak memerlukan rangsangan lebih
Salib itu mengilap dan bergetar
Bersama setiap tarikan napas
Seirama dengan lagu itu
Baron menyentuh salib itu
Tangan lainnya melingkar pinggang Nannerl
Semakin dalam dan terpejam
Bernapas ia di leher Nannerl
Dan berkata lirih,
'Wolfgang akan bahagia jika melihat kita berdua'
Nannerl tersentak tegak
Penyebutan Wolfgang mengaduk perasaannya
Serasa ayahnya, adiknya, suaminya
Muncul tiba - tiba di depan pintu
Nannerl menarik kain muslin tipis
Menutupi dari tatapan marah mereka
Baron menyentuh pipi Nannerl
Menyesal mengucap nama itu
Tangannya meninggalkan aroma kolonye
Di udara bagai layar di depan wajah Nannerl
Baron merengkuh pinggulnya
Seolah takut Nannerl terlepas darinya
Nannerl melihat permohonan di mata Swieten
Nannerl menyentuh wajah kekasihnya
Dan aria cinta wolfgang berputar kembali
Mereka bagai mereguk acqua toffana
Arsenikum, timah, kecubung
Bercita rasa cinta
Nannerl kembali pada kewajibannya
Di rumah suaminya
Menua dalam cinta rahasianya
Hingga ruh meninggalkan yang fana
Diiringi aria cinta Wolfgang
......Aku berharap bisa menjelaskannya
KepadaMu, oh Tuhan
Betapa sedihnya aku
Tetapi takdir mengutukku
Untuk menangis dan tetap diam
Hatiku mungkin tidak mendamba
Seseorang yang kucintai
Sebagian dari diriku, lari dariku
Cinta, tidak berbicara......
Ia pergi dalam damai
Bersama rantai emas tipis
Mengelilingi jari tengahnya
Salib bertahtakan batu ambar"
Sangat dingin
Nannerl menuju ruang Baron Van Swieten
Bibir Swieten menyentuh tulang jemarinya
Kepergian Wolfgang mengusik hatinya
Swieten mendekatinya tanpa suara
Tatapannya penuh cahaya bulan
Ia mengeluarkan salib berantai nan indah
Diayunkan di atas tangan Nannerl
Menggelitik telapak tangannya
Emas mengikat batu ambar persegi
Ia lepaskan rantai itu
Nannerl menggenggamnya sebelum jatuh
'Aku ingin kau memilikinya', katanya
Nannerl mengikuti sinar bulan
Hingga ke mata Swieten
Membuka kunci rantai, mengenakannya
Salib menempel di atas tulang selangka
Nannerl merasakan perlindungan
Napas Baron......lalu napas Nannerl
Pendek dan memburu
Aria cinta Wolfgang berputar di kepala
Napas mencinta dari kekasih
Pelipur lara yang manis
Napas mereka bergabung
Dalam irama aria yang lambat
Hati yang dipenuhi harapan dan cinta
Tak memerlukan rangsangan lebih
Salib itu mengilap dan bergetar
Bersama setiap tarikan napas
Seirama dengan lagu itu
Baron menyentuh salib itu
Tangan lainnya melingkar pinggang Nannerl
Semakin dalam dan terpejam
Bernapas ia di leher Nannerl
Dan berkata lirih,
'Wolfgang akan bahagia jika melihat kita berdua'
Nannerl tersentak tegak
Penyebutan Wolfgang mengaduk perasaannya
Serasa ayahnya, adiknya, suaminya
Muncul tiba - tiba di depan pintu
Nannerl menarik kain muslin tipis
Menutupi dari tatapan marah mereka
Baron menyentuh pipi Nannerl
Menyesal mengucap nama itu
Tangannya meninggalkan aroma kolonye
Di udara bagai layar di depan wajah Nannerl
Baron merengkuh pinggulnya
Seolah takut Nannerl terlepas darinya
Nannerl melihat permohonan di mata Swieten
Nannerl menyentuh wajah kekasihnya
Dan aria cinta wolfgang berputar kembali
Mereka bagai mereguk acqua toffana
Arsenikum, timah, kecubung
Bercita rasa cinta
Nannerl kembali pada kewajibannya
Di rumah suaminya
Menua dalam cinta rahasianya
Hingga ruh meninggalkan yang fana
Diiringi aria cinta Wolfgang
......Aku berharap bisa menjelaskannya
KepadaMu, oh Tuhan
Betapa sedihnya aku
Tetapi takdir mengutukku
Untuk menangis dan tetap diam
Hatiku mungkin tidak mendamba
Seseorang yang kucintai
Sebagian dari diriku, lari dariku
Cinta, tidak berbicara......
Ia pergi dalam damai
Bersama rantai emas tipis
Mengelilingi jari tengahnya
Salib bertahtakan batu ambar"
Langganan:
Postingan (Atom)