Sangat dingin
Nannerl menuju ruang Baron Van Swieten
Bibir Swieten menyentuh tulang jemarinya
Kepergian Wolfgang mengusik hatinya
Swieten mendekatinya tanpa suara
Tatapannya penuh cahaya bulan
Ia mengeluarkan salib berantai nan indah
Diayunkan di atas tangan Nannerl
Menggelitik telapak tangannya
Emas mengikat batu ambar persegi
Ia lepaskan rantai itu
Nannerl menggenggamnya sebelum jatuh
'Aku ingin kau memilikinya', katanya
Nannerl mengikuti sinar bulan
Hingga ke mata Swieten
Membuka kunci rantai, mengenakannya
Salib menempel di atas tulang selangka
Nannerl merasakan perlindungan
Napas Baron......lalu napas Nannerl
Pendek dan memburu
Aria cinta Wolfgang berputar di kepala
Napas mencinta dari kekasih
Pelipur lara yang manis
Napas mereka bergabung
Dalam irama aria yang lambat
Hati yang dipenuhi harapan dan cinta
Tak memerlukan rangsangan lebih
Salib itu mengilap dan bergetar
Bersama setiap tarikan napas
Seirama dengan lagu itu
Baron menyentuh salib itu
Tangan lainnya melingkar pinggang Nannerl
Semakin dalam dan terpejam
Bernapas ia di leher Nannerl
Dan berkata lirih,
'Wolfgang akan bahagia jika melihat kita berdua'
Nannerl tersentak tegak
Penyebutan Wolfgang mengaduk perasaannya
Serasa ayahnya, adiknya, suaminya
Muncul tiba - tiba di depan pintu
Nannerl menarik kain muslin tipis
Menutupi dari tatapan marah mereka
Baron menyentuh pipi Nannerl
Menyesal mengucap nama itu
Tangannya meninggalkan aroma kolonye
Di udara bagai layar di depan wajah Nannerl
Baron merengkuh pinggulnya
Seolah takut Nannerl terlepas darinya
Nannerl melihat permohonan di mata Swieten
Nannerl menyentuh wajah kekasihnya
Dan aria cinta wolfgang berputar kembali
Mereka bagai mereguk acqua toffana
Arsenikum, timah, kecubung
Bercita rasa cinta
Nannerl kembali pada kewajibannya
Di rumah suaminya
Menua dalam cinta rahasianya
Hingga ruh meninggalkan yang fana
Diiringi aria cinta Wolfgang
......Aku berharap bisa menjelaskannya
KepadaMu, oh Tuhan
Betapa sedihnya aku
Tetapi takdir mengutukku
Untuk menangis dan tetap diam
Hatiku mungkin tidak mendamba
Seseorang yang kucintai
Sebagian dari diriku, lari dariku
Cinta, tidak berbicara......
Ia pergi dalam damai
Bersama rantai emas tipis
Mengelilingi jari tengahnya
Salib bertahtakan batu ambar"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar