Rabu, 26 Juli 2017

BERMAINLAH DENGANKU KEMBALI



Tlah kulihat gerbang itu
Gedung kokoh tempat kita bersepakat
Dulu.....
Beberapa tahun yang lalu
Saat tubuh kita pernah saling menyentuh

Kini kembaliku pada bangunan itu
Tetap pada urusan yang sama
Mengiba perihal nyawa
Kumelemah teringat dirimu
Kucoba kuat susuri tiap simpangnya
Tak sanggup menerima setiap tatapan
Menunduk lebih buatku terfokus
Perhatikan langkahku yang mulai gontai

Kuhembus kuat napas memejam
Hempas kenangan menyakitkan
Lindungi diri dari siksa rindu atasmu
Kuselesaikan perintah langkah di sini
Jarum jam jatuh begitu ikhlas
Tanpa mau pahami dingin melandaku

Seperti dulu....
Mengapa kesempatan memenjara diriku
Dalam ruang isolasi mengerikan
Manjakan mataku dengan pesona pembedahan
Dingin mulai meraba halus
Mengelus bagai buaian nafsu
Menyungkurku tiada daya
Menyerah pada gravitasi

Waktu terasa lama mencabutku
Bawa dalam tawa peperangan Israel
Kutak tau kita sedang bermain perang
Atau hadapi medan perang sesungguhnya
Kucoba menelusur visual alam sadar itu
Yang kutau para serdadu mengangkatku
Sekilas kusenyumi mereka
Mungkin kuterluka tembak

Ough Cenna.....
Suka cita rasa berjumpa denganmu
Dalam sekilas ketaksadaran
Telahlah cukup puaskanku
Kunantikan lagi kau ajak diriku bermain
Sebagai musuh atau kawanmu
Kalah atau menang bukan tujuan
Berasyik kasih dalam tawa bersenang

Maka hanya engkau tuju hidupku
Kutunduk pada pemilikmu”


ArtisiaCenna






Tidak ada komentar:

Posting Komentar