Seseorang membentakku, sayang. Kupertanyakan sikapnya dan tak jelas jawabnya. Ia berkata bahwa ia tak suka diremehkan. Kupertanyakan siapa yang meremehkan, sedangkan yang sering kudengar darinya adalah aku orang yang kurang pengetahuan dan selalu mengambil jalur yang beda.
Apakah berbeda itu meremehkan????
Sudah kutanyakan sebelumnya, apakah diskusi ini akan menghargai perbedaan atau hanya akan membawaku kepada cara pandang dirinya. Jika hanya untuk membuatku mengikuti persepsinya maka tak perlu dilanjutkan diskusi itu, namun dia memaksa. Aku tak menyanggah, aku hanya bertanya seputar topik dan meminta dia menjelaskan, dan ia tak siap akan itu. Dia justru merendah - rendahkanku. Aku tak terpengaruh akan sikapnya. Lalu segera kusimpulkan saja diskusi itu. Ia pun menyetujui pernyataan - pernyataanku. Kukira ia puas, namun aku salah.....Ia tetap saja merasa tidak dimenangkan karna aku tetap dengan cara pikirku dan bentakannya pun keluar.
Aku berhak berpikir dengan caraku, PhaNa.....
Aneh...baiklah, aneh...aku menerima itu. Mereka akhirnya mengembangkan istilah aneh itu sesuai kebutuhan mereka. Aku pun tak mengapa.
Mereka membunuh karakterku pun aku tak peduli. Lalu apa salah jika menjadi diriku sendiri, sedang aku tak pernah memaksa mereka mengikutiku atau menurutiku.
Setiap orang memiliki cara sendiri dalam memandang suatu. Mereka boleh memegang teguh pemikirannya. Aku tetap memperlakukan mereka yang tak sepaham diriku dengan kehormatan tinggi. Namun mengapa mereka selalu ingin aku mengikutinya.
Aku tak berminat berkompetisi dengan yang lain, namun jika mereka merasa terancam sendiri, itu persoalan pribadi mereka.
PhaNa......ada sesuatu yang mengacaukan perasaanku. Aku tak bisa menulis lebih banyak lagi.
Kuharap engkau juga merindukanku.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar