Rabu, 27 Desember 2017

PENA TERHADAP KERTAS

"Sore ini....
Tak kulihat burung gereja berjingkat
Di balik jendela kumenerawang
Tak satupun burung gereja bermain
Namun kudengar mereka berbising
Seolah tawakanku dari balik udara

Yah....
Hatiku mengempis
Kurasakan lubang halus
Merongga di hati ini
Suara desisnya mengusik
Sublimkan padat merah itu
Pelan dan pelan pun volumenya terkuras

Rasa ini mengudara
Menarik rasa setahun yang lalu
Kala kau putuskan tuk tinggalkanku
Perasaan ini tak mampu bergerak
Hanya kubisa berucap -ya-
Seketika dingin bekukan diriku
Air matapun tak mengalir
Membatu di celah ujung mataku

Mengapa aku mencintaimu
Bagai pena terhadap kertas
Selalu mencari tuk tuliskan kata
Agar tintanya torehkan makna

Pernah kucoba gapai kertas lain
Ingin kutulis kata di atasnya
Bermakna dalam lembaran itu
Berharap bebaskan kertasmu
Dari hasrat coretanku

Taukah engkau....
Tintaku tak pernah bisa berkata
Sapuannya tak menjadi uraian makna

-Bayangan langkah kepergianmu
Masih menyusup celah nadiku-"

Trudious Artisia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar