Seperti beliau yang agung
Tak pernah cintaiku
Sejak diriku ada
'Aku tak mengharapkanmu'
Demikian kata itu mengambagi pikiranku
Tak hanya sekali terdengar
Tak juga samar tersampaikan
Tatkala aku terdiam melumat
Aku terlahir tidak menggembirakan
Tak mengapa....
Tuhan menciptaku bukan tanpa alasan
Kini kau pun menolakku
Aku sekian masalah untukmu
Terlampau berat katrol mengangkatku
Tuk menjadi pantas bagimu
Tatkala aku terdiam mencerna
Aku tak perlu berbesar harap
Rumput liar tak pernah terpilih
Menjadi pola taman sriwedari
Aku adalah dentang
Yang tak ingin kau dengar
Aku hanya cerita
Yang tak ingin kau simak
Usah kuberteriak
Untuk kau lihat
Lirih suaraku
Cukup terdengar jernihnya hati"
Trudious Artisia