Sabtu, 27 Juni 2020

Renung Pagi

Tak kan lagi kuperkenankan pikiran ini berbicara keburukan. Tuhan, mohon bimbing jiwa ini untuk selalu tegak dalam kebenaran. Tunjukan selalu nilai – nilai hikmah kehidupan. Ku tau bahwa manusia memiliki kualitas kualitas berbeda, itu pun Engkau yang memperkenankannya. Hamba tak pantas menilai kebaikan maupun keburukan dengan standar saya. Maka suka dan tidak suka, baiknya hanya dikarenakan untuk memperoleh kasih dan sayangMu. Hamburkan sensitivitas rasa hamba dalam menjauhi materi materiMu yang membuat saya jauh dariMu. 

Ada suatu yang membuat kualitas diri ini menurun. Dan segera saja Engkau menampakkan itu. Maka hanya cukup dengan keberanian beranjak, bergeser, ataupun menjaga jarak, cintaMu kembali terang membenderangi semesta jiwa ini. Namun sungguh diakui bahwa seringkali mendung menakut nakuti pengambilan langkah. Ruang benak bergemuruh seakan badai besar hendak binasakan diri menelan kedamaian yang telah terbangun. Itulah cara kerja setan dalam memperburuk manusia. Tuhan ada disatu langkah itu namun ada bisikan mengelabui seakan berkah/kebaikan tak akan pernah ada.

Ketika pengetahuan menunjuki untuk memilih keberanian dibanding kepengecutan, seketika itu tanganMu meraih. Menyingkap mendung, hentikan gemuruh. Dan terangMu mulai menyentuh kalbu, menghangatkan jiwa yang pernah tergetar dingin oleh rasa ragu.

Tuhan Engkaulah yang akan menjagaku.

Rabu, 10 Juni 2020

CAPPUCINO

"Ketika itu aku adalah bubuk cappucino instan yang menyatu antara espresso dan susu. Aromaku membaur legit bertekstur kristal coklat putih.


Seseorang menuangku di cangkir bening. Menyeduhnya dengan didih air. Mengagumkan, busa menghias di atas cangkir dan bertabur serbuk coklat.


Lihatlah, aku memisah antara espresso, susu dan busa. Tegukan krim busa di awal, diikuti kopi bercampur susu. Bersisa rasa leleh coklat di langit - langit mulut.


Dalam hidup ini terkadang perlu berjarak. Betapa tersiksa kala hati dan pikiran bergantung pada seorang yang tak berimbang rasa.


Menemukan ikatan rasa yang sesuai tak semudah menyeduh cappucino instan. Namun yakinlah bahwa energi rasa tak tak pernah tolak menolak. Kekuatannya menarik frekuensi setara. 


Kau hanya perlu menyapu ruang, membatas dari kerapatan ketergantungan. Maka energi sepadan itu akan mengisi ruangnya.


Perlahan lepas sensasi gelora yang pernah ada. Batasi luapan gembira atasnya. Bebanmu mulai meringan dan hidupmu mulai selegit cappucino berkualitas."


Trudious Artisia