"Ketika itu aku adalah bubuk cappucino instan yang menyatu antara espresso dan susu. Aromaku membaur legit bertekstur kristal coklat putih.
Seseorang menuangku di cangkir bening. Menyeduhnya dengan didih air. Mengagumkan, busa menghias di atas cangkir dan bertabur serbuk coklat.
Lihatlah, aku memisah antara espresso, susu dan busa. Tegukan krim busa di awal, diikuti kopi bercampur susu. Bersisa rasa leleh coklat di langit - langit mulut.
Dalam hidup ini terkadang perlu berjarak. Betapa tersiksa kala hati dan pikiran bergantung pada seorang yang tak berimbang rasa.
Menemukan ikatan rasa yang sesuai tak semudah menyeduh cappucino instan. Namun yakinlah bahwa energi rasa tak tak pernah tolak menolak. Kekuatannya menarik frekuensi setara.
Kau hanya perlu menyapu ruang, membatas dari kerapatan ketergantungan. Maka energi sepadan itu akan mengisi ruangnya.
Perlahan lepas sensasi gelora yang pernah ada. Batasi luapan gembira atasnya. Bebanmu mulai meringan dan hidupmu mulai selegit cappucino berkualitas."
Trudious Artisia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar