Kuharap kutemui bintang - bintang itu berdiam di hatimu.
Suatu hari aku sengaja tak membawa buku saat jalan pagi. Kuingin menikmati alam pagi serta merasakan kenikmatan yang dihembuskan semesta tanpa jeda membaca bukuku. Seketika semua terasa berbeda. Cemara nampak menghijau dan kulihat ujung - ujung daunnya bermutiara embun, membuatku berbinar menatapnya seperti anak -- anak melihat kembang api. Lalu kuberjalan penuh suka bagai Little Lola bermain di tanah peternakan. Sambil lari atau jalan pagi, orang saling sapa "morning", "pagi".
Ada seorang kakek yang tinggal depan rumah sedang bersepeda, ia sudah berkurang pendengarannya. Namun aku tertegun saat ia tersenyum padaku dan berlalu begitu saja. Sepanjang perjalanan pulang aku membawa senyumannya. Betapa luar biasa lengkungan bibir itu, buat air mataku menggenang sesaat. Ketidak mampuannya mendengar tidak mengurangi ia enggan memberikan senyum tulus.
Jadi PhaNa.....apa yang dapat kita ambil dari itu? Senyum adalah bahasa kasih paling sederhana namun kekuatannya begitu besar. Sungguh mudah untuk gembira dan memberi kegembiraan, bukan? Bahkan dalam keterbatasan hal itu tidak mustahil dilakukan. Maka latihlah dirimu tuk selalu tersenyum. Hanya mereka yang damailah yang mampu tersenyum tulus dengan tujuan menabur kegembiraan untuk orang lain bukan untuk kepentingan diri. Senyum tulus yang bertujuan menabur kegembiraan tuk orang lain mampu membuat bunga yang kuncup bermekaran, sedang senyum untuk kepentingan diri tak memiliki kekuatan sihir membangkitkan. Mengedepankan kepentingan diri akan merusak kualitas senyummu.
Ingatlah sayang......tak semua orang terlatih tersenyum tulus. Kau tau mengapa? Karna tidak mudah menghadirkan damai di hati jika bilik hati kita biarkan berdebu kebencian. Milikilah keberanian melepas kemelekatan agar bilik hatimu mudah kau jangkau untuk dirapikan. Ingatkah kau saat dulu kita bersama dan nenekmu suka memakaikan perhiasan banyak di tubuhmu? Aku kurang menyukai itu karna kutakut pikiranmu terpola kebendaan dan itu akan menjebakmu dalam kemelakatan. Kau akan merasa tidak bernilai jika tak memiliki benda - benda yang kau anggap berharga. Ingatlah sayang, bahwa orang - orang hebat dan dikenang sepanjang masa dihargai bukan karna kemegahan materinya namun lebih kepada kemegahan ide-idenya. Kemelekatan kaburkan hal yang susungguhnya benilai. Dan apa yang sesungguhnya bernilai itu, sayang? carilah.....kita akan mendiskusikannya kelak saat Tuhan membuka pintu kita.
Bacalah bukan hanya yang tersirat, melainkan juga yang tersurat agar evolusimu tumbuh berkembang sebab kita mengalami evolusi secara rohani, pikir juga mental. Jika kau mulai membaca itu maka kau akan mampu tersenyum tulus dan senyum itu berkekuatan mekarkan bunga serta berdaya sihir menyembuhkan. Bukan hanya senyum yang berhenti ketika selfca.....yang kekuatannya hanya menjadi ketersiaan.
Selamat istirahat sayang.
Mentari pagi menanti senyum tulusmu.