Manusia miliki rasa, dimana ini merupakan sensasi yang bersifat pribadi. Maafkan segala rasa dalam diriku yang kadang buatmu tak mengerti. Jalan hidupku memang berjalan sesuai rasaku. Ku hanya berjalan ikuti irama rasa itu.
Seperti cerita Darren Shan yang ditakdirkan sebagai penyelamat bagi klan nya. Dirinya tak pernah diberi tau bagaimana dan dimana ia bisa mengakhiri pertumpahan darah itu. Ia hanya mendapat petunjuk bahwa ia harus berjalan ikuti kata hatinya. Begitulah ia harus melakukan perjalanan dimana ia akan dihadapkan pada perjuangan - perjuangan yang menguji nyalinya.
Ketika ku harus melepas diri dari ayahmu, bukan aku tak mencintaimu, PhaNa.....
Bukan juga aku tak menghormati ayahmu. Terkadang manusia dewasa memiliki masalah yang mereka buat rumit. Sesuatu yang rumit itu lalu kusederhanakan dengan memilih berpisah darinya dan berharap bahwa ia kan memiliki kekasih yang kan mampu bahagiakannya. Karena rasa yang kumiliki terhadapnya tlah berubah oleh substansi pikirnya yang semakin tak bereaksi dalam substansi pikirku. Maka ku ikuti rasa yang tumbuh dalam diriku itu agar substansi diantara kami menghasilkan suatu yang bernilai.
Namun perlu kau tau bahwa aku begitu memujamu, PhaNa. Hingga inginku tuk bersama lagi bersamamu di kehidupan mendatang begitu kuat. Maafkan jika aku hanya inginkanmu, bukan ayahmu juga. Biarlah ia bahagia berkumpul dengan orang yang tlah mampu bahagiakannya.
PhaNa sayang..... Ingin kusampaikan bahwa perasaanku terhadapmu yang begitu besar membuatku tak ingin ada darah lain yang mengaliri saudara kecilmu dari tubuhku. Sebab tak ada yang bisa menandingi cinta ayahmu terhadapku. Meski aku tak mencintainya sebesar awal aku berjumpa dengannya bukan berarti aku tidak menghargai nilai cinta itu. Jadi rasa hormatku padanya masih sama bahkan lebih murni, tak terkotori oleh rasaku yang tlah berubah.
Selamat tidur PhaNa,
Aku mencintaimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar