Minggu, 31 Maret 2019

MERACAU KACAU

"Pingai teriak dalam sangkar
Lirih terdengar namun miris
Terkadang terkulai terkadang terduduk
Hanya itu yang dilakukannya

Begitu nampak bosan ia
Matanya berkaca musam rautnya
Merana sendiri tiada daya
Muram dunia katupkan sayapnya

Pintu sangkar tak terkunci
Tak tertutup bahkan terbuka
Lalu mengapa ia tertawan
Dalam ruang tak tersekap

Tak ada sang Tuan
Mustinya ia melesat bebas
Mengapa hanya meratap ia
Kicaunya pun meracau kacau

Rupanya sang Tuan melarang
Tak ada ijin baginya
Berpesta ria sertai dunia
Berkepak menyerap aura semesta

Sang Tuan tak ada
Tak pernah ada pesta
Tak pernah ada cinta
Untuk Pingai yang merana

Ohh Pingai
Terbanglah sayang
Ambil kehendak bebas dirimu
Warnai dunia dengan tawamu

_Sang Maha Tuan memintaku taat pada sang Tuan_"......Jawabmu


Trudious Artisia

Kamis, 28 Maret 2019

Jumat, 22 Maret 2019

KEPURAAN GARAMI LUKA

"Saat panah hujani tanahku
Kau berdiri sekedar melihat
Saat darahku bercucur mengalir
Kau menatap hanya terdiam

Seolah batinmu menyeru tegas
Tarik kuat busur - busurnya
Lesatkan anak panah menghujam
Semakin deras semakin memukau

Jerit tepuk tanganmu girang
Langkahmu pasti penuh simpati
Redup sendu tatapmu mengasihani
Kau mengharap aku mati

Ku tak butuh ibamu
Kepuraanmu garami luka nanar
Yang tercaci tajam panah
Penuh benci berkedok manis

Kuberjalan meski langkah terseret
Tak kurasai perih merintih
Larutan garam lembut meresap
Kutelan ludah menahan sakit

Gontai kuterkapar tiada daya
Tergambar kala kulari seketika
Memerisai engkau dari panah
Yang terentang di depan dada

Kurela tertembus tajam panah
Tak ingin kau tergores
Dan melemah bagai pecundang
Meski kuharus memejam mata"


Trudious Artisia

Rabu, 20 Maret 2019

TERBANG

Terima kasih tetap menjadi pria bagiku. Meski seringkali tawarmu tertolak olehku dan merasa terbunuh jiwa ksatriamu.


Kau tak memilih menjadi wanita tuk mendekatiku, agar merasa lebih aman telusuri belantaraku.


Mereka membenciku, tak inginkan lagi hadirku atas keputusan  bodohku. Terkadang aku memilih terbang dengan sayapku walau mereka indahkan sangkarku.


Kini aku terbang sendiri, masihkah kau tawarkan kasihmu untukku? Temaniku terbang dengan tawa riang...


Aku takut kau juga tak biarkanku terbang kala kuingin melintas alam.



Trudious Artisia