Lirih terdengar namun miris
Terkadang terkulai terkadang terduduk
Hanya itu yang dilakukannya
Begitu nampak bosan ia
Matanya berkaca musam rautnya
Merana sendiri tiada daya
Muram dunia katupkan sayapnya
Pintu sangkar tak terkunci
Tak tertutup bahkan terbuka
Lalu mengapa ia tertawan
Dalam ruang tak tersekap
Tak ada sang Tuan
Mustinya ia melesat bebas
Mengapa hanya meratap ia
Kicaunya pun meracau kacau
Rupanya sang Tuan melarang
Tak ada ijin baginya
Berpesta ria sertai dunia
Berkepak menyerap aura semesta
Sang Tuan tak ada
Tak pernah ada pesta
Tak pernah ada cinta
Untuk Pingai yang merana
Ohh Pingai
Terbanglah sayang
Ambil kehendak bebas dirimu
Warnai dunia dengan tawamu
_Sang Maha Tuan memintaku taat pada sang Tuan_"......Jawabmu
Trudious Artisia