Kau berdiri sekedar melihat
Saat darahku bercucur mengalir
Kau menatap hanya terdiam
Seolah batinmu menyeru tegas
Tarik kuat busur - busurnya
Lesatkan anak panah menghujam
Semakin deras semakin memukau
Jerit tepuk tanganmu girang
Langkahmu pasti penuh simpati
Redup sendu tatapmu mengasihani
Kau mengharap aku mati
Ku tak butuh ibamu
Kepuraanmu garami luka nanar
Yang tercaci tajam panah
Penuh benci berkedok manis
Kuberjalan meski langkah terseret
Tak kurasai perih merintih
Larutan garam lembut meresap
Kutelan ludah menahan sakit
Gontai kuterkapar tiada daya
Tergambar kala kulari seketika
Memerisai engkau dari panah
Yang terentang di depan dada
Kurela tertembus tajam panah
Tak ingin kau tergores
Dan melemah bagai pecundang
Meski kuharus memejam mata"
Trudious Artisia
Nice miss wyndu.. i used to open your blog and read them :-)
BalasHapusAre u Mr.Jco?
HapusHheeeyy...thank u. Who r u, friend? Are u Mr. Jco?
BalasHapus