Kutatap cermin
Sesosok wanita menerawang
Jauh kutelusuri terawang itu
Setitik duka menggumpal
Kubertanya dalam batin
Mengapa ia diam
Tak coba pecahkan
oh tidak!!!
Samar kulihat air mata
tenang tak mengalir
Tak ada ombak
Bagai danau sunyi
Kutatap dalam raut itu
Senyum tipis manis menggoda
Kumengerti kini
Mengapa titik duka itu tetap ada
Ia tlah berdamai
Bersama titik gumpal itu
Sedikitpun tak menggores cantiknya
Seakan ia berkata
'Datanglah kapanpun kau mau'
Duka itu bukan ancaman baginya
Lalu mengapa ia merenung
Dan mengapa juga
Kumenyukai setiap dirinya"
ArtisiaCenna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar