"Ada yang hilang
Jangtungku berdetak tak beratur
Kuikuti tawa mereka
Membising menutup suara lain
Namun hatiku tetap ingin merasa
Kebosanan menyerangku
Berkali sudah bosan selamatkanku
Ada baiknya kuberpihak padanya
Beranjak kutinggalkan fatamorgana
Sensasi nikmat luar yang mengiklan
Diam kubiarkan angin menembusku
Jantung berdetak mulai beratur
Pahami perasaan yang mengatur
Kucari suatu yang mengosong
Mataku memejam tenang
Menjelajah rasa dalam batin
Sanubari membenciku
Sel-sel tubuh tak kenaliku
Itukah asing yang kurasa?
Sungguh kurasa dikhianati raga sendiri
Betapa kesenangan hidup tak buatnya merasa
Bahwa kutlah berjasa
Aku.....
Aku kehilangan diriku.....
Kubuka mata
Kuhirup udara sebanyaknya
Lunglai kuberjalan jauhi kebisingan
Terasa kehabisan tenaga
Mencari diriku sendiri
Google tak banyak membantu
Teknologi navigasi tak dapat kuandalkan
Sejenak kuterhenti
Bukankah kumiliki sistem navigasi sendiri?
Hati....
Ya.....Hatiku
Muhammad SAW bersabda,
-Mintalah fatwa pada hatimu-
Dalam damai sunyi kujumpai hati
Mencari diri yang tinggalkanku
Hati berpetunjuk akan diriku berada
Ia berdiri di sisi telaga kasih
Belakangiku tak mau beri pandang
Begitu terluka terhina aku olehnya
Kurentang tangan dan berpasrah
Hatiku merendah
Neuron- neuron bergerak aktif
Kudapati diriku kembali
Apalah arti hidup jika harus kehilangan diriku
Semua tak sebanding
Kesenangan hidup hanya muslihat melelahkan
Tatacaranya tak menjanjikan apa-apa
Kecuali jiwa pencemburu
Sunyi semakin membening
Sebening kutemukan diriku kembali
Adalah segalanya diriku bagi jiwa raga ini
Melaluinya cinta Tuhan mengalir
Pahamkan segala yang ingin kumengerti
Jalaludin Rumi berkata,
-Semua ada di dalam dirimu
Mintalah melalui dirimu-
Lebih berdaya kini aku
Mampu mencipta nuansa keindahan
Elizabeth Towne percaya,
-Manusia adalah magnet
Setiap detil peristiwa yang dialami
Datang atas daya tariknya sendiri-"
Trudious Artisia