Ada sebuah kalimat dari seorang kawan yang sampai kini selalu kuingat. Ketika itu kami sedang membincangkan sikap seseorang yang sangat tidak menyenangkan. Kami tertawa membicarakan ketidakenakan hal tersebut karna kami menyajikannya secara lucu. Walau kesannya lucu namun tidak menghilangkan nilai kebodohan sikap seorang tersebut. Kemudian kawanku mengakhiri perbincangan dengan mengucapkan "wes ben jarke wae, mengko kan mati dewe (biarin aja nanti kan mati sendiri)". Spontan aku tertawa terbahak - bahak. Aku pikir dia akan memberikan kata penutup dengan sesuatu yang mengagumkan. Awalnya dengan seksama kudiam untuk mencerna kata - kata yang kupikir dikemas baik ternyata hanya kata - kata gila saja. Mengapa kutertawa karena teringat pada televisi. Dalam otakku kata - kata tersebut untuk tv yang jika penontonnya mengantuk saat melihatnya namun sudah set waktu agar otomatis mati sendiri kemudian disarankan tuk mematikannya. Penonton itu akan menjawab "biarin aja nanti kan mati sendiri". Yang kami bicarakan tadi adalah produk sikap seseorang (mahluk hidup), bukan benda mati. Sadis sekali rasanya kalimat itu digunakan. Namun sungguh itu suatu yang luar biasa cerdas. Hingga akhirnya itu merubah hidupku. Tertanam dalam pribadiku jika menghadapi ketidakenakan akan sikap orang maka aku diamkan saja dengan prinsip "mengko kan mati dewe" hehehhee...... Mati disini adalah matinya sikap tersebut. Aku yakin akan ada kekuatan yang mematikannya cepat atau lambat jadi tak perlu membuang energi. Hidup kita terlalu berharga untuk dicemari energi negatif. Prinsip tadi menjadi tameng agar gelombang energi jernih kita tidak terbawa oleh gelombang keruh orang tersebut. Mungkin itu adalah prinsip kesabaran, keikhlasan menghadapi ketidakenakan atas sikap orang lain terhadap kita. Teringat pada kisah nabi Muhammad yang diludahi oleh seorang yang membencinya setiap kali akan ke masjid. Beliau tidak pernah membalasnya, justru merindukan ketika suatu hari nabi Muhammad tak diludahi ketika lewat. Ternyata orang tersebut sakit. Nah benar kan cepat atau lambat akan ada kekuatan yang menghentikannya. Terkadang sikap tidak baik timbul bukan soal sebab akibat namun kualitas pribadi kita yang memang tidak baik. Pabila menghadapi suatu yang tak sesuai harapan, pribadi lemah akan mudah bereaksi menyakiti. Dan manusia yang merawat energi negatif akan selalu mudah menemukan kebencian. Bahkan terhadap keindahan ia akan melihat keburukan.
Salam Cinta
Trudious Artisia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar